Jurnalis Buletin Sekolah
1. Jurnalistik
Kegiatan
jurnalistik yang terorganisasikan, kemudian melahirkan apa yang dikenal
dengan pers, yaitu usaha-usaha penerbitan karya jurnalistik yang berupa
informasi dan berita.
Usaha-usaha penerbitanatau pers itu memiliki
kebijakan dalam hubungan dengan Struktur masyarakat dan negara.
Kebijakan itu kemudian menjadi orientasidari karya jurnalistik yang
berada dalam lingkupnya. Sebutan pers berasal dari cara kerja mesin
cetak menekan huruf-huruf di atas kertas. Selanjutnya semua usaha
penerbitan yang berhubungan dengan mesin cetak disebut pers.
Ada tiga prinsip jurnalistik media cetak, yaitu:
a.) Pembaca (man as reader)
Pembaca bebas memilih topik, informasi, atau berita yang disukai.
Bertolak dari hal itu maka sajian informasi dan berita yang menyangkut
berbagai bidang kehidupan sangat perlu disajikan sebagai pilihan.
Pembaca juga aktif memilih berita yang relevan bagi dirinya.
b.) Prinsip right like your talk.
Prinsip ini mengandung beberapa pengertian. Yang pertama mengandung
arti naratif dan tak langsung, sedangkan yang kedua mengandung arti
deskriptis yang langsung. Sabagai wartawan, ia seharusnya mencoba untuk
obyektif, tidak boleh berpihak. Dalam kedudukan ini, ketika menulis ia
harus dalam posisi sebagai pihak ketiga dan menuliskan beritanya dengan
penulisan tak langsung (indirect) dan naratif (menceritakan).
Penulisan berita dalam jurnalistik memerlukan pemahaman mengenai
karakter media itu. Beberapa prinsip penulisan ini dapat pula dipakai
untuk bahan acuan penulisan di media elektronik audio visual (televisi).
Seorang wartawan harus memastikan kebenaran beritan dengan check and
recheck ke beberapa sumber yang relevan dan dapat dipercaya.
Lead
berita menjadi perhataian utama, sebab lead sebagai pengarah berita, di
samping judul akan menjadi pertimbangan yang menentukan dari pembaca
untuk mengikuti berita itu atau tidak. Dalam penyusunan kalimat lead,
tidak perlu dimasukkan prinsip 5W’s H karena akan menjadi rumit dan
membingungkan.
Dalam Penulisan judul berita ada empat prinsip yang harus dipahami :
1. Menarik perhatian pembaca
2. Menyimpulkan isi berita
3. Menggambarkan suasana berita
4. Kalimat ringkas, jelas, dan merangsang.
Penulisan judul yang paling baik adalah tidak lebih dari sepuluh kata.
Judul sebetulnya merupakan sumber utama informasi dari
peristiwa-peristiwa yang hari itu terjadi. Karena bagi mereka yang tidak
punya banyak waktu untuk membaca seluruh isi surat kabar, membaca judul
beritanya pun (kalau judul ditulis dengan baik) sudah depat memperoleh
gambaran kejadian pada hari itu. Dan dalam penulisan perlu menggunakan
bahasa yang benar dan istilah yang tepat tanpa menggunakan kata asing.
Sebab tidak akan menambah kejelasan, melainkan membingungkan para
pembaca.
c.) Rumus Konvesional 5W’s H (what, who, why, when, where, how)
Dalam laporan jurnalis menyebutkan kejadian apa (what), mengapa
kejadian itu terjadi (why), kapan kejadian itu terjadi (when), siapa
saja yang terlibat dalam kejadian itu (who), dimana kejadian itu
berlangsung (where), dan bagaimana berlangsungnya kejadian itu (how).
Teknik penyajiannya dapat berbentuk piramida tegak atau piramida
terbalik dan kronologis. Sistem penulisan piramida tegak berarti
penulisan naskah tidak terikat oleh waktu. Sistem penulisan piramida
terbalik dibuat khusus untuk berita yang penyajiannya sangat terikat
waktu. Sedangkan sistem penulisan Kronologis, sajiannya berdasarkan pada
urutan kejadian.
2. Jurnalisik Buletin Sekolah
Kegiatan jurnalisik juga dapat diterapkan di sekolah, salah satunya dengan membangun sebuah organiasi berbasis sastra yang juga mengharuskan anggotanya membuat berita seputar kejadian di sekolah. selain itu, organisasi seperti ini juga dapat meningkatkan kualitas menulis siswa. seperti diketahui bahwa kegiatan menulis berita dibutuhkan ketelitian dan kecakapan, jadi anggotanya sekalian berlatih apabila ingin meneruskan bakatnya di bidang pers.
Seperti halnya di SMA NEGERI 1 Andong, mendirikan organisasi jurnalistik Mata Air Sastra yang menjadi wadah aspirasi warga sekolah dalam berbagai hal.Organisasi ini juga pernah mengirimkan anggotanya untuk mengikuti lomba essay tingkat nasional, walau belum lolos ditingkat nasional namun berhasil ditingkat kabupaten dan provinsi.