UNS GELAR SOSIALISASI DI SMANDO
Maraknya kasus menyalahgunaan NAPZA dikalangan remaja,
menjadi motif utama diselenggarakannya sosialisasi ini. Sosialisasi ini tidak
hanya membahas tentang NAPZA saja, namun juga tentang gangguan belajar dan
masalah reproduksi laki-laki dan perempuan. Acara ini di laksanakan pada hari
rabu (12/11) di Masjid Al-Muttaqin SMANDO.
“Tujuan lain diadakannya acara ini adalah untuk memenuhi
tugas kuliah kami”, ujar Farhan Kuncoro (20), mahasiswa asal UNS saat kami
wawancarai seusai sosialisasi. Kurangnya pemahaman siswa akan bahaya NAPZA,
gangguan belajar serta masalah reproduksi merupakan masalah yang besar. “Baru
berusia 13 tahun saja sekarang sudah ada yang mengenal NAPZA, bagaimana
besarnya?!”, tambah Farhan.
Dari pernyataan Farhan tersebut, jelas materi dalam
sosialisasi tersebut ditujukan untuk member “lampu kuning” pada peserta
sosialisasi.
Perceraian
kerap kali membuat anak didik mengalami stress dan depresi, sehingga dapat
menurunkan kinerja anak didik di sekolah. “Lalu bagaimana dengan masalah
perceraian di Indonesia? Angka perceraian di Indonesia sangatlah tinggi, jadi
apakah semua yang mengalami hal tersebut akan brnasib sama?”. “Tidak, kecuali
jika orang tersebut dapat bersikap netral dan tidak terlalu menganggap hal tersebut
sebagai akhir segalanya.”, jawab Farhan. *(Rep : Daim Hanjeongpan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar