Senin, 24 November 2014

Kunjungan

Future


UNS GELAR SOSIALISASI DI SMANDO


          Maraknya kasus menyalahgunaan NAPZA dikalangan remaja, menjadi motif utama diselenggarakannya sosialisasi ini. Sosialisasi ini tidak hanya membahas tentang NAPZA saja, namun juga tentang gangguan belajar dan masalah reproduksi laki-laki dan perempuan. Acara ini di laksanakan pada hari rabu (12/11) di Masjid Al-Muttaqin SMANDO.

          “Tujuan lain diadakannya acara ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah kami”, ujar Farhan Kuncoro (20), mahasiswa asal UNS saat kami wawancarai seusai sosialisasi. Kurangnya pemahaman siswa akan bahaya NAPZA, gangguan belajar serta masalah reproduksi merupakan masalah yang besar. “Baru berusia 13 tahun saja sekarang sudah ada yang mengenal NAPZA, bagaimana besarnya?!”, tambah Farhan.

          Dari pernyataan Farhan tersebut, jelas materi dalam sosialisasi tersebut ditujukan untuk member “lampu kuning” pada peserta sosialisasi.

Perceraian kerap kali membuat anak didik mengalami stress dan depresi, sehingga dapat menurunkan kinerja anak didik di sekolah. “Lalu bagaimana dengan masalah perceraian di Indonesia? Angka perceraian di Indonesia sangatlah tinggi, jadi apakah semua yang mengalami hal tersebut akan brnasib sama?”. “Tidak, kecuali jika orang tersebut dapat bersikap netral dan tidak terlalu menganggap hal tersebut sebagai akhir segalanya.”, jawab Farhan. *(Rep : Daim Hanjeongpan)


Talk Show

Future


SMANDO ADAKAN TALK SHOW BEASISWA KULIAH

           
          Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan Indonesia, pejuang-pejuang beasiswa memulai aksinya dengan mengadakan talk show ke sekolah-sekolah. Salah satunya di SMA Negeri 1 Andong, dan kegiatan tersebut direspon baik oleh pihak sekolah maupun para siswanya.
         
          Andi Luqmanul Qosim, Lc, (26), guru SMANDO yang mempunyai banyak chanel karna ia sendiri bisa dikatakan sebagai seorang pejuang beasiswa, karna ialah yang menggagas kegiatan talk show ini di SMANDO. “Ini kami lakukan juga agar anak SMANDO ada yang kuliah di luar negeri dan mendapat selain PTN”, ujarnya ketika ditemui selasa (11/11).

Dalam kegiatan ini, Andi Luqmanul Qosim, Lc,(26) mendatangkan narasumber Azariah Falah Chou Tan (24) yang tergabung dalam komunitas Pejuang Beasiswa Indonesia Membangun Bangsa (PBIMB). Dalam kegiatan talk show tersebut, Azariah Falah Chou Tan (24) memberikan peluang-peluang anak SMANDO untuk bisa kuliah di luar negeri dan dalam negeri. “Hingga saat ini tercatat sekitar 30 anak SMANDO yang mendaftar kuliah dalam negeri berkat adanya kegiatan talk show itu”, tambah Andi Luqmanul Qosim, Lc,(26). *(Reporter Daim Hanjeongpan)

Kerohanian Islam

Unit Kegiatan Siswa


JAMBORE ROHIS SMANDO

 SMANDO ikuti jambore nasional

SMANDO ikut berpartisipasi dalam jambore rohani islam (ROHIS) di Cibubur (10/11). Kegiatan yang diikuti oleh pelajar SMANDO Farida Rakhmawati ( 17 ) ini berskala nasional.
Tahun ini SMANDO mengajukan Farida (17) sebagai perwakilan jambore rohis tahun 2014. Jambore tersebut dilaksanakan pada tanggal 10 November 2014. Sebelum lomba, Farida melakukan persiapannya dengan memakan waktu 3 hari mulai dari: latihan pidato dan persiapan mental dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Sampai waktu perlombaan tiba, Farida di beritahu guru bahwa tempat perlombaannya berada di Cibubur. Sebelum ke tempat perlombaan, Farida menuju Boyolali terlebih dahulu untuk mengikuti pembinaan lebih lanjut. Menurutnya perjalanan dari Andong menuju ke Boyolali memakan waktu sekitar 26 jam, setelah pembinaan Farida berangkat menuju tempat jambore. Ketika sampai ditempat jambore, Farida langsung mendirikan tenda. Disana 4 tenda dihuni sekitar 120 orang tuturnya.
Pada saat jambore berlangsung ada banyak kegiatan seperti: LCC, khutbah, baca puisi, balap karung, halang rintang, prepet jengkol, bakiyak, dan futsal. Dari sekian kegiatan tersebut Farida hanya mendapat urutan runner up pada lomba khutbah. Disana kemah berlangsung selama 3 hari. Setelah melakukan kegiatan, Farida pulang dengan wajah musam karena gagal meraih kemenangan selama berada di bumi perkemahan Cibubur. *(Rep : Daim Hanjeongpan)

Kamis, 20 November 2014

Jurnalis Buletin Sekolah

1. Jurnalistik
    
     Kegiatan jurnalistik yang terorganisasikan, kemudian melahirkan apa yang dikenal dengan pers, yaitu usaha-usaha penerbitan karya jurnalistik yang berupa informasi dan berita.
Usaha-usaha penerbitanatau pers itu memiliki kebijakan dalam hubungan dengan Struktur masyarakat dan negara. Kebijakan itu kemudian menjadi orientasidari karya jurnalistik yang berada dalam lingkupnya. Sebutan pers berasal dari cara kerja mesin cetak menekan huruf-huruf di atas kertas. Selanjutnya semua usaha penerbitan yang berhubungan dengan mesin cetak disebut pers.
Ada tiga prinsip jurnalistik media cetak, yaitu:
a.) Pembaca (man as reader)
Pembaca bebas memilih topik, informasi, atau berita yang disukai. Bertolak dari hal itu maka sajian informasi dan berita yang menyangkut berbagai bidang kehidupan sangat perlu disajikan sebagai pilihan. Pembaca juga aktif memilih berita yang relevan bagi dirinya.
b.) Prinsip right like your talk.
Prinsip ini mengandung beberapa pengertian. Yang pertama mengandung arti naratif dan tak langsung, sedangkan yang kedua mengandung arti deskriptis yang langsung. Sabagai wartawan, ia seharusnya mencoba untuk obyektif, tidak boleh berpihak. Dalam kedudukan ini, ketika menulis ia harus dalam posisi sebagai pihak ketiga dan menuliskan beritanya dengan penulisan tak langsung (indirect) dan naratif (menceritakan).
Penulisan berita dalam jurnalistik memerlukan pemahaman mengenai karakter media itu. Beberapa prinsip penulisan ini dapat pula dipakai untuk bahan acuan penulisan di media elektronik audio visual (televisi). Seorang wartawan harus memastikan kebenaran beritan dengan check and recheck ke beberapa sumber yang relevan dan dapat dipercaya.
Lead berita menjadi perhataian utama, sebab lead sebagai pengarah berita, di samping judul akan menjadi pertimbangan yang menentukan dari pembaca untuk mengikuti berita itu atau tidak. Dalam penyusunan kalimat lead, tidak perlu dimasukkan prinsip 5W’s H karena akan menjadi rumit dan membingungkan.
Dalam Penulisan judul berita ada empat prinsip yang harus dipahami :
     1. Menarik perhatian pembaca
     2. Menyimpulkan isi berita
     3. Menggambarkan suasana berita
     4. Kalimat ringkas, jelas, dan merangsang.
Penulisan judul yang paling baik adalah tidak lebih dari sepuluh kata. Judul sebetulnya merupakan sumber utama informasi dari peristiwa-peristiwa yang hari itu terjadi. Karena bagi mereka yang tidak punya banyak waktu untuk membaca seluruh isi surat kabar, membaca judul beritanya pun (kalau judul ditulis dengan baik) sudah depat memperoleh gambaran kejadian pada hari itu. Dan dalam penulisan perlu menggunakan bahasa yang benar dan istilah yang tepat tanpa menggunakan kata asing. Sebab tidak akan menambah kejelasan, melainkan membingungkan para pembaca.
c.) Rumus Konvesional 5W’s H (what, who, why, when, where, how)
Dalam laporan jurnalis menyebutkan kejadian apa (what), mengapa kejadian itu terjadi (why), kapan kejadian itu terjadi (when), siapa saja yang terlibat dalam kejadian itu (who), dimana kejadian itu berlangsung (where), dan bagaimana berlangsungnya kejadian itu (how). Teknik penyajiannya dapat berbentuk piramida tegak atau piramida terbalik dan kronologis. Sistem penulisan piramida tegak berarti penulisan naskah tidak terikat oleh waktu. Sistem penulisan piramida terbalik dibuat khusus untuk berita yang penyajiannya sangat terikat waktu. Sedangkan sistem penulisan Kronologis, sajiannya berdasarkan pada urutan kejadian.
 2. Jurnalisik Buletin Sekolah
   
    Kegiatan jurnalisik juga dapat diterapkan di sekolah, salah satunya dengan membangun sebuah organiasi berbasis sastra yang juga mengharuskan anggotanya membuat berita seputar kejadian di sekolah. selain itu, organisasi seperti ini juga dapat meningkatkan kualitas menulis siswa. seperti diketahui bahwa kegiatan menulis berita dibutuhkan ketelitian dan kecakapan, jadi anggotanya sekalian berlatih apabila ingin meneruskan bakatnya di bidang pers.
  Seperti halnya di SMA NEGERI 1 Andong, mendirikan organisasi jurnalistik Mata Air Sastra yang menjadi wadah aspirasi warga sekolah dalam berbagai hal.Organisasi ini juga pernah mengirimkan anggotanya untuk mengikuti lomba essay tingkat nasional, walau belum lolos ditingkat nasional namun berhasil ditingkat kabupaten dan provinsi.